Film Eva Pendaki Terakhir, Refrensi Warga Bondowoso untuk Ijen
Oleh : Haris Arifin (*)
Pendaki perempuan asal Makassar itu bernama Eva. Tiga tahun silam, saat dia hilang tiga hari di sekitar sungai Gunung Abbo, Maros, Sulawesi Selatan, dirinya masih berumur 24 tahun. Perempuan biasa, hilang di tengah hutan, terseret aliran sungai saat membuang air, namun masih selamat.
Peristiwa itu sempat viral. Tidak sedikit orang mengaitkan dengan hal mistis. Wajar, tiga hari dinyatakan hilang di tengah hutan, tanpa makan dan minum, namun dia masih selamat. Beberapa tubuhnya memang luka. Namun Eva masih bisa diselamatkan tim SAR gabungan yang berjumlah 150 orang.
Semakin membuat bulu kuduk berdiri, saat Eva menceritakan kronologis hilangnya selama tiga hari. Dia pun merasa tertidur selama itu, dan posisinya selalu berpindah setiap kali terbangun. Bukan tubuhnya yang dia gerakkan. Karena Eva sendiri bingung, kenapa bisa demikian?.
![]() |
Kejadian atau kisah nyata Eva sang pendaki asal Makassar, yang sempat hilang 3 hari, sejak 6 Juni 2021 silam. |
Kisah nyata Eva, itu kemudian diramu tangan seni sutradara film kawakan, Dedy Mercy. Dibuat film yang melibatkan aktor berbakat, seperti Bulan Sutena, Kiesha Alvaro, Axel Matthew Thomas, Ilham Aji Santoso, Ashira Zamita dan Hanna Kinasih. Film itu berjudul : Eva Pendaki Terakhir.
Saya pun mengapresiasi film drama horor berdurasi 99 menit itu. Berkesempatan menonton di Bioskop XXI Transmart Jember, merasa mendapatkan pengetahuan penting, bahwa pendaki harus berhati-hati saat berada di tempat baru. Percaya atau tidak, sebuah tempat memiliki nilai sakralnya sendiri. Pendaki tidak boleh sembarangan.
Puas dengan sajian sinematik Film : Eva Pendaki Terakhir, saya dan penonton lainnya pun masih berkesempatan memperoleh giveaway. Sebab penonton yang bersedia foto berpakaian ala-ala pendaki, pegang tiket bioskop film Eva Pendaki Terakhir, dan mempostingnya di Instagram @tckreasi.ent dan @cvs.id, bila beruntung bisa dapat hadiah Rp 1 juta untuk 50 penonton.
*Siap-siap Tayang di Bondowoso*
Nah bagi warga Bondowoso, rupanya film Eva Pendaki Terakhir, juga bakal tayang di Bioskop Citiplaza Bondowoso XXI. Tiketnya pun murah. Seperti yang dibandrol di Jember, hanya dipatok Rp 25 ribuan perorang.
Kualitas filmnya pun bukan sekedar pujian sepihak. Sebab data versi Cinepoint, film ini berhasil menduduki puncak terbaik, dengan meraih 7,3 point versi penilaian penonton. Penilaian itu di-capture sejak awal film itu diputar, 16 dan 17 Januari 2025.
Semakin membanggakan dunia perfilman Nusantara, Eva Pendaki Terakhir rupanya berhasil mengungguli sederet film Hollywood seperti Wolf Man, The Prosecutor, Den of Thieves 2 : Pantera, hingga 1 Million Followers.
Tidak selesai di sana saja. Di saat film yang lain sedang mengalami penurunan penonton, Film : Eva Pendaki Terakhir malah berhasil dengan pertumbuhan penonton tertinggi dari hari kedua penayangannya. Bahkan sampai ada di angka 46 persen.
Sebagai masyarakat Bondowoso, tentu harus ikut andil mencatatkan sejarah sebagai salah satu penonton, yang ikut mensukseskan rekor film nasional dengan jumlah penonton terbanyak. Terlebih, Bondowoso memiliki wisata pendakian terkenal Gunung Ijen.
(*) Penulis adalah seorang pecinta Film Nasional dan seorang jurnalis.