JEMBER, Barometerpost.com Para ahli memperkirakan akan ada gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 20 meter melanda beberapa daerah, termasuk Kabupaten Jember. Ini memerlukan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Masyarakat harus mengantisipasi sebelum datangnya bencana tsunami tersebut. Salah satunya menciptakan masyarakat tangguh, dengan memberikan mereka pengetahuan tentang kebencanaan,” kata Plt Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief.
Konferensi video bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa,29/09/ 2020.
Plt bupati menyebut perlunya pelatihan guna mewujudkan masyarakat tangguh bencana.Pelatihan itu bisa secara langsung maupun melalui sarana media, kesenian, maupun lainnya. Pentingnya dalam pelatihan itu adalah masyarakat paham dengan cara menghadapi situasi bencana. Juga tentang bagaimana mencegah terjadinya bencana itu.
Masyarakat hari ini harus lebih baik lagi menjaga lingkungan. Tidak membuat kerusakan lingkungan. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di pesisir, harus lebih tahu cara menjaga lingkungan dan tindakan untuk mencegah terjadinya bencana.
Dengan menjaga kebudayaan yang ada di sekitar pesisir, tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan bencana tsunami terjadi, menjaga hutan mangrove, dan lain sebagainya yang mengakibatkan bencana itu terjadi.
Terkait isu yang beredar tentang bencana tsunami tersebut, masyarakat Jember diharapkan untuk tidak risau. “Karena kita tidak tahu kapan tsunami itu terjadi. Tidak seperti yang dibicarakan banyak orang, seakan-akan besok, lusa, atau sebagainya,” katanya di Ruang Lobi Bupati di kantor Pemkab Jember.
Cuma, kita jangan menyepelekan, karena Jember merupakan salah satu dari delapan kabupaten yang berpotensi terjadinya bencana tsunami .(*)
Tags
Peristiwa