JEMBER, Barometerpost.com Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) permasalahan pertanahan masih belum lagi tuntas. Di Kabupaten Jember sendiri GTRA Jember masih belum siap. Tetapi petani diharapkan tidak perlu pesimis sebab tinggal selangkah lagi akan terbentuk.
Pejabat baru Badan Pertanahan Nasional dan Tata Ruang (BPN/TR) Kabupaten Jember, Sugeng memiliki itikad baik menghadiri audiensi antara Serikat Petani Independen (SEKTI) Jember dengan Plt Bupati Jember, drs. KH Abdul Muqit Arief di ruang lobby Bupati di gedung Pemkab, Rabu, (30/9).
Kyai Muqit sangat optimis bahwa permasalahan pertanahan khususnya tanah yang digarap dan dikelola petani akan segera terselesaikan. Memang diakuinya di Jember masih belum terbentuk GTRA, "Di Jember masih banyak persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah agraria dan kita sudah canangkan gugus tugas reforma agraria itu," ucap Kyai Muqit.
Plt Bupati berterimakasih kepada SEKTI yang sudah mengawal kepentingan pertahanan petani di Jember sejak dua puluh tahunan.
Niat baik antara BPN/TR dengan Pemkab nampaknya segera terwujud. Upaya mempercepat pembentukan GTRA Jember tinggal menyelesaikan beberapa tahap. "Insyaallah hari ini juga kami akan menandatangani MoU dengan BPN," ucap Plt Bupati. Tidak dijelaskan secara rinci bentuk kerjasamanya tetapi yang jelas berkaitan dengan pertanahan. "Dalam hal yang berkaitan dengan pertanahan di Jember karena permasalahan pertanahan di Jember ini sangat kompleks sekali," kata Pak Plt Bupati. Ia berjanji sebelum masa tugasnya sebagai Plt Bupati akan tuntas masalah GTRA Jember.
Sementara dibagian lain, Ketua SEKTI Jember, Jumai mengatakan bahwa GTRA adalah menata ulang ketimpangan, kepemilikan, penguasaan dan pemanfaatan hak-hak atas tanah untuk sebesar-besarnya kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. "Itu roh dari GTRA yang paling penting," ucap Jumai.
SEKTI Jember mengetahui adanya anggaran dana dalam pembentukan GTRA, nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Bila tidak terbentuk maka anggaran tersebut akan kembali ke negara dalam bentuk Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA). "Awalnya lima ratus delapan puluh tujuh juta karena kena pangkas covid tinggal tiga ratus jutaan," ungkapnya.
Jumai berharap banyak agar GTRA segera dieksekusi oleh Plt Bupati Jember. "SEKTI, salah satunya harus masuk disitu.(hin)