Ucub
JEMBER, Barometerpos.com PMI Kabupaten Jember selalu berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk melayani masyarakat. Salah satunya dalam melakukan fogging untuk memberantas nyamuk aedes aigypti yang menjadi penyebab demam berdarah (DB).
Bahkan, dalam seminggu ini tim fogging PMI Kabupaten Jember melakukan penyemprotan asap di sejumlah wilayah.
Fogging dilakukan setelah ada permintaan masyarakat setelah ada korban DB, ada yang sampai meninggal dunia. Fogging dilakukan setelah tim assessmen PMI kabupaten jember melakukan assessmen di wilayah yang minta fogging. Pertama pada Agustus 2022. di Jalan Sriwijaya Perum Cluster, Sumbersari, Jember dengan sasaran 50 KK, 60 rumah sekitar 172 jiwa.
Fogging kedua dilakukan di Desa Sidomulyo Semboro Jember Kamis 11 Agustus 2022. Dimana fogging dilakukan setelah terdapat satu warga meninggal dunia dan empat orang lainnya dirawat di fasilitas kesehatan. Yang ketiga fogging di Jl. Hayam Wuruk, Kelurahan Kaliwates Kecamatan Kaliwates Jumat, 12 Agustus 2022 dengan sasaran 80 rumah dengan 120 KK.
“Satu minggu ini ada tiga wilayah yang minta fogging dan langsung dilakukan foging,” kata ketua PMI Kabupaten Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH. Fogging dilakukan tim fogging PMI dengan kerjasama dengan berbagai pihak. Antara lain kader PKK, Muspika, Pemdes, RT/RW dan masyarakat setempat.
Zaenal Marzuki menjelaskan bahwa PMI kabupaten jember memang sengaja membentuk tim fogging untuk membantu pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan (dinkes). Khususnya dalam upaya memberantas penyakit DB. “Tim Foging PMI Kabupaten Jemebr itu sifatnya membantu pemerintah dalam menangani serangan DB,” ungkapnya.
Sedangkan untuk pemberantasan penyakit DB, sambungnya, menjadi tanggung jawab bersama. “Tidak bisa hanya diserahkan pemerintah saja. Masyarakat juga harus proaktif melakukan upaya prenventif atau pencegahan. Salah satunya dengan melakukan 3 M, yaitu sesering mungkin menguras sumber air, menutup barang-barang yang ada airnya dan mengubur barang-barang yang potensi menampung air dan tidak digunakan lagi,” ujarnya. (*)