Data Covid -19 24 Januari 2021 Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember Zona Kuning .



Jember, Barometerpos.com Kecamatan Sumberjambe masuk zona kuning pada Minggu, 24 Januari 2021, setelah lebih sepekan dalam zona oranye.Juru bicara( jubir) Satuan Tugas Covid-19 Gatot Triyono menjelaskan, penurunan itu dipengaruhi adanya penurunan konfirmasi baru. “Dan tidak ada probable dalam tujuh hari terakhir. Kecamatan Sumberjambe turun ke zona kuning, satu kecamatan turun dari status zona merah ke zona oranye. Yakni Kecamatan Kalisat.




Empat kecamatan masih dalam zona merah, yaitu Tanggul, Pakusari, Mayang, dan Ledokombo. Selebihnya bertahan di zona oranye.


Data Covid-19 per tanggal 24  Januari 2021 pukul 13.00 WIB menunjukkan penambahan angka positif baru sebanyak 47 kasus, sembuh baru 46, dan meninggal baru bertambah empat kasus.


Sejak 20 Maret 2020 hingga 24  Januari 2021, total kasus positif Covid-19 sebanyak 5.425 dengan total jumlah sembuh sebanyak 4.834, dan total kematian sebanyak 308. Sedang sebanyak 283 pasien dalam perawatan.


Lebih jauh Gatot mengatakan, selama sepuluh bulan sejak pertama kondisi bencana nonalam Covid-19 ditetapkan, terjadi lonjakan dalam tiga bulan terakhir dibanding tujuh bulan sebelumnya. Baik pada kasus positif, kesembuhan, dan kematian.


Pada kasus kematian, dari total 308 orang meninggal, pada tiga bulan terakhir terjadi 255 kematian. orang.


Tingginya kasus kematian ini, menurut Gatot, karena pasien masuk RS ketika kondisi kritis. Selama bergejala ringan menolak dirujuk dengan berbagai alasan. “Termasuk takut di-Covid-kan,” ujarnya.


Gatot mengungkapkan, analisis kematian kasus Covid-19 yang dilakukan per 21 Januari 2021 menyebutkan, pertama, usia lebih dari 60 tahun memiliki presentasi tertinggi yaitu 36,79 persen.


Kedua, jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang meninggal karena Covid-19 memiliki presentase yang tidak jauh berbeda, yaitu 51 persen pada laki-laki dan 49 persen pada perempuan.


Sementara berdasarkan lama perawatan di rumah sakit, rentang waktu 0 – 2 hari memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan perawatan diatas 3 – 5 hari. Hal ini dikarenakan pasien yang datang ke RS sudah dalam kondisi sangat parah.


“Atau terlambat, karena takut kalau dirawat di rumah sakit akan di-covid-kan. Hal ini merupakan persepsi yang tidak benar di masyarakat,” ungkapnya.


Analisisi itu juga mendasarkan pada jenis pekerjaan pasien covid-19 yang meninggal. Paling banyak adalah ibu rumah tangga (IRT), yaitu sebanyak 97 orang. “Kelima, diagnosis paling banyak dalam kasus kematian Covid-19 adalah pneumonia,” katanya.


Pecapaian penanganan Covid-19 di Kabupaten Jember  bahwa dari 31 kecamatan yang ditemukan kasus Covid-19, angka kesembuhan berada di atas 50 persen.


“Recovery rate Kabupaten Jember sebesar 89,11 persen,” ujarnya. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak