Berawal Keresahan warga, saat pelaksanaan pemakaman , melihat mobil ambulans jenazah masuk kedalam area pemakaman, yang terjadi sebelum sholat dhuhur.warga sekitar pemakaman merasa curiga ketika peti mati yang keluar dari ambulans diisolasi.warga beranggapan yang meninggal terkena virus -19 ,sehingga warga sekitar pemakaman resah .
Warga sekitar pemakaman mendatangi Gunadi (ketua Rw 05) kelurahaan Jember kidul Kecamatan Kaliwates.08/04/2020
"Warga bilang ada orang meninggal dibawa dengan ambulans," tuturnya. Disamping itu, petugas dari kepolisian dan TNI juga hadir di pemakaman.
Mendapat laporan warganya, Gunadi langsung memberitahu dan berkoordinasi dengan kelurahan. Kemudian, dilanjutkan ke Camat dan Kapolsek Kaliwates. Kemudian, pemerintah setempat mendatangi lokasi dan memberikan pemahaman kepada warga sekitar area makam.
"Memang warga yang meninggal, memiliki area pemakaman didaerah lingkungan telengsari. Seharusnya, warga sekitar rumah yang meninggal (Jalan Raden patah) memberitahukan ke warga sini, apalagi sekarang marak virus corona. Gunadi mengaku, biasanya bila ada warga yang meninggal melaporkan kepada dirinya. Sehingga, dia bisa memberitahukan ke warganya. "Karena saya juga termasuk pengurus makam disini," ujarnya.
Yoyok Sulistiyono ( lurah Jember Kidul) menerangkan ada warga Jalan Raden Patah, Kelurahan Kepatihan, meninggal dunia. Dia diduga adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Yoyok menyatakan, keresahan ini mungkin ada miss komunikasi, dari pihak keluarga yang meninggal ke warganya. Tidak memberikan informasi kalau dimakamkan disini, sehingga warga merasa resah.
"Dikuatirkan yang meninggal itu, adalah positif. Padahal perlu diketahui bersama, pasien ODP sudah melalui prosedur yang telah ditentukan oleh pihak rumah sakit pemakamannya.
Selaku Lurah, bersama Kapolsek dan Camat memberikan pemahaman kepada warga sekitar pemakaman. Bahwa yang meninggal ini ODP dan bukan positif corona.ujar pak lurah dan muspika Kaliwates (hin)