Ribuan masyarakat berkumpul di pusat kota Situbondo, Senin (9/9/2024). Mereka satu tujuan, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menangkap Bupati Situbondo Karna Suswandi yang sudah tersangka korupsi. Namun dari ribuan warga yang hadir, ada satu yang cukup menonjol.
Dia bukan mahluk hidup. Terbuat dari kertas bekas, yang dibentuk menyerupai tikus. Mahluk menjijikan yang memiliki watak rakus. Namun tikus raksasa ini bisa berdiri. Berkaki dua dan memiliki tangan, layaknya manusia.
Koordinator Ikatan Masyarakat Situbondo Anti Korupsi (IMSAK), Hafid Yusik, sengaja membuat replika tikus raksasa itu, sebagai bentuk sindiran kepada pemimpin di Situbondo yang koruptif. Sindirannya semakin diperkuat dengan lembaran uang kerta mainan, yang dipasangkan di tikus raksasa itu.
Hafid menilai, penetapan tersangka oleh KPK kepada Bupati Karna Suswandi, membuktikan ada perilaku penghianatan pada rakyat Situbondo. "Pemimpin yang sudah tidak jujur, mencuri uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri, itu penghianat rakyat yang wajib kita lawan," katanya saat orasi.
Dia mengaku bangga, tidak sedikit masyarakat Situbondo yang memiliki kepedulian, pada daerahnya yang saat ini sedang dirongrong pemimpin yang disebutnya bupati. "Penetapan tersangka oleh KPK pada Bung Karna bukan hoax, bukan pula fitnah. Ini fakta hukum yang terus diproses oleh KPK," tegasnya.
Supaya bupati yang masih menjabat itu, tidak lagi mengulangi perbuatan tercelanya : korupsi, dan juga menghadirkan efek jera, IMSAK meminta KPK segera menangkap dan menahan Karna Suswandi. "Situbondo kota santri, bukan kotanya koruptor," tegasnya.
Aktivis anti korupsi itu menampik, gerakan massa berjumlah besar itu, berafiliasi dengan kepentingan pilkada. Sebab momen demonstrasi dan Pilkada Situbondo, hanyalah kebetulan waktunya yang hampir bersamaan. "Kami juga ingin menyadarkan Bung Karna, untuk mengedepankan etika dan moral, tersangka korupsi yang tidak punya malu kembali menawarkan diri menjadi bupati di Situbondo," teriaknya dengan lantang dari atas mimbar orasi.
Klimaks dari demonstrasi yang digelar, pendemo melakukan teatrikal yang diakhiri dengan membakar replika tikus raksasa, sebagai simbol bahwa warga Situbondo tidak menghendaki ada koruptor di tempat tinggal mereka. (Haris arifin)