Jember, barometerpos.com Insan perfilman Jember wajib berbahagia, karena pada 16 Desember 2021, Film Sekar melaksanakan pemutaran perdananya. Bertempat di Kota Cinema Mall, Gala Premiere-nya sukses mengundang animo yang cukup tinggi. Pemutaran yang dilakukan selama tiga hari pada tanggal 16,17,18 Desember 2021, ini tidak menyisakan tiket sama sekali, semua terjual habis sebelum pergelaran. Proses produksi film yang berjalan kurang lebih satu tahun ini terbayar tuntas.
Zamroni, adalah seorang pengajar di Universitas Jember sekaligus aktor utama dari lahirnya Film Sekar. Sebagai penulis sekaligus sutradara, ia menyampaikan bahwa hal yang mendasari diproduksinya film ini adalah kegelisahannya mengenai kebenaran. Terlepas dari perdebatan tentang mana yang paling utama antara rasa dan logika, “Dalam kehidupan ada realitas yang harus kita hadapi secara rasional.” Kata Zamroni.
Gala Premiere Film Sekar turut dihadiri oleh Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., Rektor Universitas Jember. Ditemui selepas pemutaran, beliau mengatakan sebagai seorang awam bahwa ada banyak pesan yang disampaikan dalam film ini, di antaranya kearifan lokal dari Jember, serta pesan moral yang sangat luar biasa. “Saya berharap, berikutnya banyak karya-karya lain yang setara dengan film ini.”
Di tempat terpisah, Plt Kepala Disparbud Jember, Deborah Kresnowati, mengatakan, “Film ini luar biasa keren.” Menurutnya, Film ini akan berdampak positif pada sektor pariwisata serta film ini dapat dikatakan sebagai film yang sangat Jember. Ketika disinggung soal festival film di Jember, beliau memaparkan bahwa untuk saat ini belum ada program mengenai hal tersebut, “Tapi pasti akan kami sampaikan.” Pungkasnya
Mengapa Film Sekar bisa dibilang sebagai tanda mekarnya ekosistem perfilman di Jember, Jawabannya tak lain adalah film besutan Empatbelas Project ini adalah proyek kolaborasi antara Pengajar, Mahasiswa, Alumni dari Program Studi Televisi & Film Universitas Jember, serta para profesional (di bidang perfilman) di luar lingkup tersebut.
“Jadi harapannya, semoga kedepannya ekosistem ini bisa berlanjut menjaring entitas lain seperti komunitas teater, hingga usaha macam katering, rental mobil, dan sebagainya.” Zamroni mengakhiri. (ucub)