Wartawan: ucub
Jember, Barometerpos.com (15/08), Minggu pagi saat melewati persimpangan pos Jarwo tepatnya di persimpangan lampu merah Jl Mastrip dan Jl Jember - Bondowoso, terlihat masyarakat tengah mengambil makanan di pos dapur umum gotong royong pangan. Dapur umum gotong royong pangan ini menyediakan makan bagi masyarakat terdampak PPKM khususnya dan masyarakat umum yang mau berdonasi untuk aksi ini.
Mengusung konsep semua boleh datang dan semua boleh donasi, membuat gerakan ini menyedot perhatian masyarakat yang melintas. Lantaran masyarakat bisa makan dengan menu yang ada tanpa dipungut biaya, mereka hanya disediakan kotak donasi untuk sedekah seikhlasnya. Banyak masyarakat berdatangan untuk mengambil makanan yang disediakan.
Ibu Hanifa (46), salah satu pengunjung dapur umum gotong royong pangan menyatakan, "Alhamdulillah dengan adanya tempat makan ini saya sangat terbantu. Saya sudah lama di PHK dari tempat bekerja, itu juga tanpa pesangon sama sekali. Saya juga sulit mendapatkan pekerjaan saat ini." ujarnya saat di wawancara.
Dapur umum gotong royong ini menyasar pekerjaan harian, supir angkot, ojek online, dhuafa, janda, tukang becak, penjual asongan dan anak yatim. Selain itu juga masyarakat umum yang mau makan dan berdonasi untuk keberlangsungan kegiatan ini.
BACA JUGA
Kabupaten Jember Melaksanakan Sosialisasi Surat Edaran (SE) Gubernur KhofifahTenatang Pelaksanaan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah
BANK INDONESIA DAN AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) JEMBER, BERSAMA TROOPER NUSANTARA SALURKAN BANTUAN PANGAN HINGGA KE PELOSOK
Disabilitas Tunarungu Berikan Santunan Kepada Anak Yatim
Dapur umum gotong royong pangan ini merupakan gerakan bagi - bagi makan gratis kepada masyarakat. Uniknya gerakan ini juga melibatkan warung - warung yang terdampak PPKM untuk membuatkan menunya, salah satunya adalah Warung Serba 5 Ribu. Selain itu dengan konsep dapur umum, pengunjung bisa datang untuk makan di tempat dan membawahnya pulang. Pengunjung yang datang pun wajib mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Ditemui saat di lokasi, Bustan Parentagama selaku pendiri komunitas Menatap Indonesia menyampaikan,”Kegiatan ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak PPKM Darurat. Selain itu juga sebagai ajakan bagi komunitas, organisasi atau masyarakat untuk saling gotong royong membantu sesama di kondisi yang seperti ini” ujarnya. Peran serta masyarakat melalui komunitas, organisasi atau lembaga sangat dibutuhkan saat ini dalam upayah pemulihan dari pandemic Covid – 19.
Sejumlah 500 posi disediakan setiap harinya untuk di bagikan kepada masyarakat. untuk menyiapkan makanan tersebut para relawan menghimpun donasi baik berupa uang atau bahan pangan dari masyarakat. kegiatan dapur umum ini awalnya diinisiasi oleh Aksi Cepat Tanggap, Komunitas Menatap Indonesia dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI).
Dani Ardissa selaku Haed Of Volunteer (HOV) ACT Jember menyampaikan,” ACT Jember juga memiliki program operasi makan gratis (OMG) yang konsepnya juga hampir sama, oleh karena itu kita kolaborasi dengan teman – teman komunitas Menatap Indonesia dan MRI untuk memperluas jangkauan orang yang terbantu dan memperluas kebermanfaatan dari kegiatan ini.”. kedepan gerakan ini akan hadir dengan lebih banyak lagi element masyarakat yang turut berpartisipasi, sehingga lebih banyak lagi yang dapat terbantu.(Cub)