Jember, Barometerpos.com Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, Dandim 0824 Letkol. Inf. La Ode M. Nurdin beserta jajaran OPD terkait mengikuti rapat secara virtual bersama Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si dan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) RI yang juga Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Jendral TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A, Sabtu malam (03/07/2021).
Gubernur Khofifah menargetkan dalam sehari Jawa Timur bisa tercapai 300.000 vaksinasi sesuai arahan Menkomarves RI. Data dua hari lalu Jawa Timur berada di posisi 200.000 perhari, sehingga perlu adanya penambahan 50 persen lagi sehingga target bisa terpenuhi.
“Kita bisa melihat Kabupaten Jember target perharinya 44.393 vaksinasi, tinggal ditambah 50 persennya lagi dari jumlah tersebut untuk target ke depannya,” kata Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah juga mengingatkan para kepala daerah untuk disiplin melaporkan jumlah vaksinasi yang telah dilaksanakan di masing-masing daerahnya.
Menkomarves RI Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan semua pihak harus menjalankan sesuai dengan isi Instruksi Mendagri No.15/ 2021 tentang PPKM Darurat.
Pemerintah Pusat juga akan memonitor secara langsung dengan menggunakan teknologi untuk melihat tingkat pergerakan masyarakat.
“Sekarang dengan teknologi itu kami bisa melihat pergerakan masyarakat per provinsi hingga per kabupaten dan kota, ini sekarang kita sedang kerjakan dengan tim untuk dapat melihat lebih dekat lagi,” jelas Luhut.
Luhut juga menyampaikan, Menkes juga telah menerbitkan peraturan menteri terkait batas tertinggi harga obat serta oksigen sehingga Luhut meminta para penegak hukum untuk memantau harga tersebut di daerah masing-masing.
Mengenai vaksinasi, Luhut meminta Jatim untuk bekerja keras bahu-membahu untuk mencapai target vaksinasi yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah.
“Kita jangan mencari kurang lebih tapi bagaimana kita bisa mencapai target itu, karena hal yang paling penting memang jumlah vaksinasi. Kalau sudah bisa mencapai target vaksinasi 70 persen ini itu akan membuat kita lebih aman lagi meskipun itu bukan suatu jaminan bebas Covid-19, jangan biarkan ada mutasi-mutasi baru lagi,” pungkasnya. (cub)