Gus Fawait berkampanye di Tanggul Wetan, Tanggul, Selasa, 15 Oktober 2024. Namun ada yang mengejutkan. Rully Efendi yang merupakan mantan juru bicara Faida - Vian di Pilkada 2020, ikut naik pentas mengkampanyekan Gus Fawait.
Menyesuaikan dengan kandidat yang didukungnya, Rully pun ikut mengenakan baju pink, berkopiah hitam, mirip yang dikenakan Gus Fawait. Di hadapan ribuan emak-emak, Rully pun ikut mengacungkan dua jarinya, sebagai simbol dukungan ke paslon nomer urut 2 : Fawait - Djoko.
Sejak awal Hendy memimpin, Rully sudah memilih jalan sebagai kritikus. Dia pun aktif menulis di sosial media : Facebook, hingga membuat konten video YouTube dan Tiktok, dengan julukan Angak Ho. Bahkan dia juga turun jalan, memimpin aksi demonstrasi.
"Sebagai insan yang terdidik aktivis, saya tegaskan bahwa Hendy bukan pemimpin ideal untuk Jember," tegasnya.
Bagi Rully, Pilkada 2024 ini momentum bagi anak muda Jember, untuk ikut menentukan pemimpin terbaiknya. "Jika pemimpin yang hanya pandai berjanji dan dia terpilih lagi, maka rusaklah Jember lima tahun kedepan," sindirnya.
Kata Rully, sebenarnya dirinya masih setia ke Faida. Sebab diakuinya, Faida yang ikut mendidiknya menjadi pribadi idealis. "Ketika tubuh dokter Faida tidak bisa berkontestasi, maka saya mencari figur yang memiliki kemiripan ideologi dan semangat menjaga nilai. Siapa itu? Gus Fawait," tegasnya.
Terlebih kata Rully, Gus Fawait juga telah menegaskan pada kawan-kawan seperjuangannya, bahwa program Faida juga diadopsi Fawait-Djoko. "Bu Faida boleh abstain. Namun saya dan kawan-kawan yang pernah membersamainya, sepakat gabung Gus Fawait," tuturnya.
Memenangkan Gus Fawait, Rully juga akan menggunakan pola yang sama saat bersama Faida. "Kami bergotongroyong. Sama sekali tidak akan menerima imbalan. Setelah Gus Fawait menang, kami menjaganya tanpa harus kami diberi proyek. Begitu ajaran Bu Faida," imbuhnya.
Gabungnya Rully yang dikenal kritis, membuat energi baru bagi tim Fawait-Djoko. "Saya menyampaikan ke Mas Rully. Supaya terus konsisten menjadi kritikus. Dan kami sudah sepakat, saya terpilih, saya juga siap dikritik," tutur Gus Fawait.
Bagi Gus Fawait, sosok anak muda seperti Rully cukup langka di Jember. Selain kritis, konstruktif, dia juga menilai Rully memiliki keberanian. "Saya dan Mas Rully sama-sama aktivis HMI. Sebagai aktivis mahasiswa, tentu saya tidak alergi kritikan. Kami butuh Mas Rully untuk mengkritik kami," pungkasnya. (Haris Arifin)