SURABAYA - Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia hadir di Surabaya. Kali ini Yayasan
Melihat Terang -inisiator Gerakan Sejuta Kacamata- bekerja sama dengan Kodam
V/Brawijaya, Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya, Rumah Sakit UBAYA, dan Harian
Disway membagikan 1.000 kacamata baca gratis kepada masyarakat prasejahtera pada
Minggu, 24 September 2023 di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya.
Kegiatan ini merupakan rangkaian HUT ke-78 TNI yang jatuh pada 5 Oktober dan peringatan
Hari Penglihatan Sedunia. World Sight Day yang jatuh pada 12 Oktober 2023 mengambil tema
Love Your Eyes At Work. Kegiatan ini juga dihadiri oleh wakil dari Perhimpunan Dokter
Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jatim Dr dr Yulia Primitasari SpM(K), Founder Harian
Disway Dahlan Iskan dan Wakil Asisten Teritorial Kasdam V/Brawijaya Letkol Inf Dr La Ode
Muhammad Nurdin SSos MIPol.
"Yayasan Melihat Terang (Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia) dengan sukacita
memberikan kacamata gratis kepada warga yang membutuhkan, sebagai bentuk apresiasi atas
jasa para pahlawan dan untuk mendukung kesehatan penglihatan masyarakat Pra sejahtera,"
ujar Heribertus Denny, koordinator Gerakan Sejuta Kacamata untuk Indonesia.
Denny berterima kasih kepada Kodam V/Brawijaya, Fakultas Kedokteran Universitas
Surabaya, Rumah sakit UBAYA, dan Harian Disway yang berkolaborasi mewujudkan
kegiatan amal tersebut. "Mari bersama-sama menjaga mata sehat agar lebih produktif dan
berprestasi sekaligus menghormati para pejuang yang telah berjuang untuk bangsa," ujar
Denny.
Gerakan yang dimulai pada 2017 itu kali ini hanya menyediakan kacamata plus alias kacamata
baca. Mata orang berusia 45 tahun cenderung plus. Kacamata plus saat ini juga tidak
ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sedangkan untuk kacamata minus rata-rata sudah di-cover
oleh BPJS Kesehatan.
Meskipun begitu, Gerakan Sejuta Kacamata juga membagikan kacamata minus untuk anakanak sekolah di daerah-daerah terpencil dan pulau terluar. Meskipun ada BPJS Kesehatan,
tidak semua anak-anak tersebut memiliki akses.
Kodam V/Brawijaya melalui Korem 084/Bhaskara Jaya, Kodim 0830/Surabaya Utara, Kodim
0831/Surabaya Timur, dan Kodim 0832/Surabaya Selatan menjaring masyarakat prasejahtera yang memerlukan kacamata baca atau plus. Sebanyak 1000 kupon diedarkan ke masyarakat
sesuai dengan sasaran.
"Kategori penerima kacamata ini pertama berusia 45 tahun ke atas yang memiliki masalah
penglihatan. Kedua, masyarakat prasejahtera," kata Waater Kasdam V/Brawijaya Letkol Inf
Dr La Ode Muhammad Nurdin.
Kegiatan dimulai pukul 08.00. Seribu calon penerima kacamata diberi kupon. Pada setiap
kupon sudah tertera waktu kedatangan. Panitia sengaja membagi menjadi empat shift. Setiap
shift terdiri dari 250 calon penerima kacamata. Dengan pengaturan seperti itu, diharapkan tidak
terjadi tumpukan massa pada waktu yang bersamaan
Sebelum menerima kacamata, calon penerima diperiksa dulu kondisi matanya oleh tim relawan
kesehatan dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya. Serangkaian tes
dilakukan untuk menentukan ukuran kacamata yang sesuai.
"Mereka yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan, diarahkan ke ruangan khusus untuk
ditangani dokter mata dari Rumah Sakit UBAYA," ujar dr Enny Listiawati dari Gerakan Sejuta
Kacamata Yayasan Melihat Terang.
Selain pemeriksaan mata dan pembagian kacamata baca gratis, tim dari Fakultas Kedokteran
Universitas Surabaya juga melakukan pemeriksaan kesehatan umum. Fakultas Kedokteran
Universitas Surabaya mengerahkan 80 mahasiswa serta 17 dosen yang terdiri dari dokter umum
dan dokter spesialis. Kemudian dari Rumah Sakit UBAYA mengerahkan 3 dokter. Para
mahasiswa melakukan pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan mata sederhana
terhadap masyarakat yang mengikuti acara pembagian kacamata baca gratis.
"Kami juga akan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mata dan edukasi
kesehatan umum melalui video yang diputar di Balai Prajurit," ujar dr Sawitri Boengas SpM,
perwakilan pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya. (Tim)