Wartawan: Ucub
Jember, Barometerpos.com Ketua PMI Kabupaten Jember H EA Zaenal Marzuki SH, MH melepas 12 relawan untuk naik ke gunung semeru bergabung dengan relawan lain. Ke dua belas relawan didampingi lima pengurus PMI akan langsung dengan relawan lainnya setelah koordinasi dengan PMI Provinsi Jawa Timur. PMI mengirimkan relawan secara bertahap karena diperkirakan penanganan bencana letusan gunung Semeru berlangsung lama.
Ketua PMI Kabupaten Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH pengiriman relawan memang dilakukan secara bertahap setelah koordinasi PMI Provinsi Jawa Timur. “Hari ini kita hanya mengirimkan dua belas relawan PMI yang Langsung Naik Ke Semeru. Mereka didampingi lima pengurus yang ikut ke Lumajang,” kata Ketua PMI Kabupaten Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH.
Dia menjelaskan, PMI kabupaten Jember menyiapkan relawan dengan jumlah yang banyak. Ratusan relawan PMI dari markas PMI sendiri atau dari KSR di sejumlah perguruan tinggi di Jember siap diberangkatkan. “Dibutuhkan berapapun relawannya, PMI Jember siap. Para relawan dari KSR di sejumlah perguruan tinggi di Jember juga siap jika sewaktu-waktu diminta berangkat,” imbuhnya. “Relawan hari ini yang berangkat untuk dapur umum juga tim wash yang akan membersihkan jalan dan air agar kembali bisa digunakan,” ujarnya.
Selain itu, para relawan PMI Kabupaten Jember juga akan membawa peralatan lain seperti penyemprot, alat bersih-bersih. “ Juga membawa motor trail dan jeep kecil untuk distribusi logistik makanan untuk pengungsi dan para relawan yang ada di lokasi,” imbuhnya.
Tak lupa, Ketua PMI Kabupaten Jember H EA Zaenal Marzukii SHMH mengingatkan agar para relawan juga berhati-hati saat di lokasi. Pasalnya, aktivtas Gunung Semeru masih labil. Masih terjadi letusan-letusan agak besar. “Saya minta para relawan juga tetap waspada karena Semeru masih sering batuk keras,” terangnnya.
Seperti diketahui, Gunung Semeru di Lumajang Sabtu (4/12) sore sekitar pukul 15.00 meletus cukup besar. Akibatnya, puluhan warga Lumajang meninggal dunia, sebagian hilang yang sampai saat ini belum ditemukan. Bahkan, ribuan orang yang tinggal di sektar puncak Mahamaru, nama puncak gunung Semeru mengungsi. (*)